Apabila Iman Sudah Benar #1

Apabila Iman Sudah Benar

Oleh: Abdullah bin Fahd As-Salum



Sesungguhnya iman itu memiliki buah yang agung dan juga membuka pintu-pintu kebaikan yang begitu banyak. Kita tidak akan mungkin bisa menghitungnya, karena iman itu adalah nikmat pertama dan terakhir sejak Allah menulis kebahagiaan untuk sang janin, sampai dia menapakkan kakinya di taman Surga. Dia senantiasa berada dalam ubudiyyah kepada Allah, ridha kepada-Nya sebagai sesembahan, merelakan Islam sebagai agamanya dan Muhammad sebagai Nabinya.


Dia hidup untuk satu tujuan yang mulia dan agung, maka tidak ada bahaya maupun kehinaan atas apa yang ia hadapi demi mencapai tujuan itu.


Saudaraku, berikut ini adalah buah yang dapat dipetik dan hasil yang akan diraih apabila iman sudah benar.

Allah berfirman:


وَكَيْفَ تَكْفُرُوْنَ وَاَنْتُمْ تُتْلٰى عَلَيْكُمْ اٰيٰتُ اللّٰهِ وَفِيْكُمْ رَسُوْلُهٗ ۗ وَمَنْ يَّعْتَصِمْ بِاللّٰهِ فَقَدْ هُدِيَ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ ࣖ 

“Bagaimana kamu (sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu dan Rasul-Nya (Nabi Muhammad) pun berada di tengah-tengah kamu? Siapa yang berpegang teguh pada (agama) Allah, sungguh dia telah diberi petunjuk ke jalan yang lurus.” (Ali ‘Imran: 101)


Secara umum yang dimaksud di sini adalah kebaikan dunia dan akhirat, istiqamah dan ridha kepada Allah.


Allah berfirman:


مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةًۚ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ 

“Siapa yang mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan, sedangkan dia seorang mukmin, sungguh, Kami pasti akan berikan kepadanya kehidupan yang baik) dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik daripada apa yang selalu mereka kerjakan.” (An-Nahl: 97)


Dengan iman yang benar, maka kondisi akan berubah dari kecenderungan kepada dunia dan sebab-sebabnya menuju interaksi hati dengan Allah Sang Pencipta, bergantung pada-Nya dan mencari ridha-Nya, sehingga akhirat menjadi perhatian dan tujuannya, serta segala gerak-geriknya hanyalah untuk meraihnya.


Saya akan membatasi pada buah iman berikut ini karena kejelasan dan urgensinya, karena sesungguhnya iman mendatangkan segala kebaikan dan menolak segala keburukan. Hanya Allah tempat meminta pertolongan, kepada-Nya kita bertawakkal dan meminta taufiq.